MEMBACA JANGKA SORONG
Setelah memahami pembahasan pada artikel sebelumnya yang membahas tentang bagian dan ketelitian jangka sorong, yang menjadi pertanyaan Bagaimana sih cara membaca nya ? Kan itu ketelitiannya berbeda beda ? Apa cara membacanya beda juga ? Tenang tenang.... Pada konsep nya pembacaan jangka sorong itu sama saja walau dengan ketelitian yang berbeda, yang membedakan hanya hasil pembacaan pengukuran yang di dapatkan.
Pada bahasan ini , kita hanya berfokus pada jangka sorong analog ( manual ) saja, kalau kita sudah faham di manual, nanti di jangka sorong jenis lainnya akan mudah bagi kita untuk memahaminya .
Faktor yang sangat mempengaruhi dalam pembacaan jangka sorong adalah pada keterampilan dan pemahaman operator atau orang yang membaca hasil pengukuran , terutama pada jangka sorong analog ( manual ) . Selain itu juga ditentukan kondisi jangka sorong terutama dalam kebersihannya, dan perawatannya . Jangka sorong dengan tingkat ketelitian yang sama belum tentu sama hasil pengukurannya sama karena dipengaruhi faktor faktor tersebut .
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca jangka sorong. Yaitu :
- Ketahui terlebih dahulu skala berapa yang dipakai jangka sorong tersebut .
- Perhatikan satuan yang dipakai ( pada kasus jangka sorong khusus untuk 1 satuan saja ) .
- Perhatikan apakah ada penyimpangan antara kondisi rahang dengan batang pembacaan pengukuran, apabila terdapat penyimpangan, carilah terlebih dahulu penyimpangan tersebut dengan merapatkan rahangnya, dan membaca hasil pengukurannya . Kemudian jumlahkan atau kurangkan hasil pengukuran dengan besar penyimpangannya pada saat pengukuran berlangsung .
Cara Membaca Jangka Sorong
Untuk membaca hasil pengukuran pada jangka sorong , dilakukan dengan menentukan hasil pembacaan pada skala utama kemudian ditambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius . Ada beberapa cara yaitu ( jangka sorong dalam keadaan normal ) :
- Pastikan berapa skala yang dipakai jangka sorong tersebut .
- Lihat angka/strip ke berapa pada skala utama yang berada di belakang angka 0 skala nonius . ( Jika yang digunakan adalah satuan inchi maka , jumlah strip harus dikalikan dengan skala yang digunakan pada skala utamanya )
- Kemudian, cari strip yang segaris antara skala nonius dan utama , dan kalikan dengan skala yang digunakan oleh skala noniusnya .
- Tambahkan hasil pengukuran skala utama dan nonius .
Untuk mempermudah pengukuran ( untuk satuan mm ) , cukup ingat bahwa 1 strip skala utama = 1 mm . Dan pada skala noniusnya cukup ingat bahwa strip yang dibarengi dengan angka merupakan kelipatan dari 0.10 mm , dan untuk strip yang tidak dibarengi angka merupakan kelipatan dari skala yang digunakan .
a ) Ketelitian 0.1
Perhatikan pada gambar diatas. Daat diketahui bahwa skala yang digunakan adalah 0.1 ( dengan melihat jumlah stripnya ) atau lihat disini.
Berikut langkah-langkah membacanya :
- Ketahui skalanya, pada gambar skala yang digunakan adalah 0.1 mm
- Lihat skala utama, carilah strip yang berada tepat di belakang angka 0 dari skala nonius. Pada gambar ditandai dengan anak panah, yaitu pada strip ke-27 , berhubung karena ini bersatuan mm, maka setiap 1 strip nya bernilai 1 mm, jadi pembacaan pada skala utama = 27mm.
- Kemudian,perhatikan pada skala nonius . Carilah strip yang sejajar antara skala utama dan nonius , pada gambar strip yang sejajar adalah strip ke 6 skala nonius . Kemudian kalikan jumlah strip dengan skalanya. Maka : 6 x 0.1 mm = 0.6 mm .
- Setelah diketahui nilai pada skala utama dan nonius, langkah terakhir adalah menjumlahkan keduanya . Maka : 27 mm + 0.6 mm = 27.6 mm .
b ) Ketelitian 0.05
Berikut langkah membaca nya :
- Tentukan skala nya , yaitu 0.05 mm
- Lihat skala utama, carilah strip yang berada tepat di belakang angka 0 dari skala nonius. Pada gambar, yaitu strip ke-37 , ( ingat bahwa pada satuan mm , 1 strip = 1 mm ) jadi : 37 x 1 mm = 37 mm .
- Perhatikan pada skala nonius . Carilah strip yang sejajar antara skala utama dan nonius , pada gambar strip yang sejajar adalah strip ke-12 dan kalikan dengan skala yang digunakan, jadi : 12 x 0.05 = 0.60 mm .
- Sekarang tinggal tambahkan hasil skala utama dan nonius , jadi : 37 + 0.6 = 37.60 mm .
c ) Ketelitian 0.02 mm
Diketahui skala yang digunakan adalah 0.02 mm , sama halnya dengan langkah langkah diatas untuk membaca ketelitian pada gambar .
- Strip skala utama yang berada di belakang angka 0 skala nonius. Yaitu strip ke-24 , nilainya = 24 mm .
- Strip skala nonius yang segaris / sejajar dengan skala utama , yaitu strip ke - 41 , maka nilainya = 41 x 0.02 mm = 0.82 mm .
- Jumlahkan hasil keduanya, maka : 24 + 0.82 = 24.82 mm .
d ) Ketelitian 1/128 inchi
Perhatikan gambar. Diketahui skala yang digunakan adalah 1/128 inchi , berarti 1 strip skala utama bernilai 1/16 inchi , dan 1 strip skala nonius bernilai 1/128 inchi . Atau klik disini
Untuk cara menghitungnya, sebagai berikut :
- Tentukan skalanya, yaitu 1/128 inchi .
- Sama halnya dengan jangka sorong mm, carilah strip skala utama yang berada tepat di belakang angka 0 skala nonius, yaitu strip ke-7 , maka nilainya adalah : 7 x 1/16 = 7/16 inchi , atau 0.4375 inchi .
- Cari strip skala nonius yang segaris dengan skala utamanya , yaitu strip ke-7 . Maka nilainya : 7 x 1/128 = 7/128 , atau 0.05468 inchi
- Tambahkan hasil pembacaan skala utama + skala nonius. Maka : 7/16 + 7/128 = 63/128 , atau 0.04375 + 0.05468 = 0.49218 inchi
e ) Ketelitian 1/1000 ( 0.001 ) inchi
Sumber Gambar Diketahui skala yang digunakan adalah 1/1000 atau 0.001 inchi , atau lihat disini. Berikut cara membacanya :
NB : khusus untuk skala satuan inchi, apabila skala utama nya lebih dari 1 inchi , maka yabg dihitung hanya bagian yang melebihi angka 1 tersebut . Dan hasil akhirnya ditambahkan dengan berapa inchi pada skala utamanya . Contoh : Skala yang digunakan , yaitu 1/128 , 1 strip skala utama bernilai 1/16 dan 1 strip skala nonius bernilai 1/128 , berikut cara menghitungnya :
|
Komentar
Posting Komentar